Bolubakis – Kue putu jadi perbincangan karena berhasil masuk daftar kue terenak di dunia versi TasteAtlas. Di peringkat 7 teratas, kue-kue ini jadi juaranya.
Segala hal yang menyangkut pengakuan akan kelezatan makanan Indonesia di dunia selalu bikin bangga. Pasalnya ada banyak makanan khas daerah atau makanan tradisional yang dinilai layak mendapatkan itu.
Baru-baru ini kue putu menorehkan prestasi. Kue tradisional ini berhasil masuk daftar 50 kue terenak di dunia versi TasteAtlas
Taste Atlas sendiri merupakan situs wisata dan kuliner yang mengulas seputar makanan tradisional, resep lokal, hingga restoran autentik di dunia. Situs asal Kroasia ini juga memasukkan banyak konten seputar kuliner Indonesia.
Melalu Instagram (6/7), TasteAtlas mengunggah daftar 50 Best Cakes yang sudah diperbarui pada Juli 2022. “Peringkat kue dunia menurut penilaian pengguna TasteAtlas, pembaruan terakhir. Pendapat?” kata mereka.
Terlihat kue putu berada di posisi 45 dari 50 kue terenak di dunia. Poin yang didapat 4,21. Kue putu berhasil mengalahkan kue kasutera dari Jepang hingga St. Honoré Cake dari Prancis.
Dalam situs TasteAtlas, kue putu juga masuk dalam daftar 100 Most Popular Indonesian Dishes, 100 Most Popular Cakes in the World, 10 Most Popular Traditional Cake Recipes, hingga 10 Most Popular Cakes With Nuts.
Kue putu dideskripsikan sebagai kue yang dijual oleh penjaja kaki lima dengan cara dikukus. Bahan utamanya tepung beras yang diberi warna dan aroma pasta daun pandan.
Di dalamnya berisi gula merah. Secara tradisional kue putu dikukus dalam ‘tabung’ berupa bambu.
“Setelah dikukus, kue ini biasanya ditaburi parutan kelapa segar. Kue putu dan varietas serupa dari camilan berwarna hijau yang enak ini juga ditemukan di Malaysia dan Filipina, dan beberapa percaya bahwa mereka mungkin terinspirasi oleh puttu-camilan serupa yang berasal dari India,” tulis TasteAtlas.
1. Torta Garash (Bulgaria)
Torta Garash adalah dessert terpopuler di Bulgaria. Berupa 5 lapis sponge cake dengan isian kacang walnut dan dark chocolate. Dalam bentuk utuh, kue ini dihiasi icing cokelat, kelapa kering, irisan almond, atau ornamen cokelat.
Konon kue ini ditemukan oleh pembuat makanan manis bernama Kosta Garash pada tahun 1885. Saat itu, ia bekerja di sebuah hotel mewah di kota Ruse, tempat ia pertama kali menyajikan kue tersebut. Dia kemudian pergi ke Sofia dan terus membuat kue ini hingga disukai banyak orang dan jadi kue populer di seantero negeri.
2. Valassky frgal (Ceko)
Nomor 2 daftar kue terenak di dunia ditempati valassky frgal yang punya nama lain vdolek, pecák, atau lopaták. Kue khas Ceko ini berbentuk bulat dengan diameter 30 cm. Di atasnya ada ‘crumble’ yang biasa ditambahkan gula, kayu manis, atau crumb dari gingerbread.
Kue ini penuh topping, bahkan bisa mencapai 42-48% dari total keseluruhan kue. Jenisnya ada selai, buah, curd keju, kacang walnut, hingga wortel. Kabarnya kue ini sudah ada sejak tahun 1826 dan identik sebagai suguhan perayaan spesial seperti Natal dan Paskah.
3. Smetannik (Rusia)
Dari Rusia ada kue tradisional yang mencuri perhatian. Smetannik adalah kue berlapis yang biasa dibuat dengan kombinasi tepung terigu, gula pasir, telur, madu, dan frosting sour cream.
Secara tradisional kue ini dibuat dalam panci yang dalam. Setelah selesai dibuat, smetannik disimpan dalam lemari es semalaman, baru keesokan harinya dipotong-potong dan disajikan.
4. Karpatka (Polandia)
Daftar kue terenak di dunia selanjutnya adalah karpatka asal Polandia. Umumnya kue ini terdiri dari dua lapis pâte choux yang dipadukan dengan lapisan tebal krim pastry rasa vanilla yang kental. Kadang-kadang, bagian bawah kulitnya diganti dengan shortcrust pastry, sedangkan bagian atasnya selalu dibuat dengan pâte choux.
Karpatka lalu ditaburi gula bubuk hingga menyerupai bentuk pegunungan Carpathian yang tertutup salju. Dari sinilah nama kue ini diambil. Konon kue ini sudah ada sejak tahun 1972 dan sangat populer di Polandia.
5. Kardinalschnitte (Austria)
Penuh sejarah, inilah kardinalschnitte yang punya kaitan erat dengan kota Wina. Namanya secara harfiah berarti ‘irisan kardinal’, mengacu pada warna gereja Katolik yaitu putih dan emas.
Warna ini juga terlihat dalam kardinalschnitte dari campuran meringue lembut dan sponge cake. Ada juga penambahan krim kental yang biasa dicampur kopi lalu diberi topping buah berry segar atau selai. Kardinalschnitte punya tekstur yang ringan dan renyah di luarnya. Biasanya kue ini dinikmati dengan segelas wine manis.